Selasa, 10 September 2013

LEPAS 13 DOKTER TERIMA 14 DOKTER PESERTA INTERNSIP



LEPAS 13 DOKTER TERIMA 14  DOKTER PESERTA INTERNSIP INDONESIA BELAJAR DI BANYUWANGI



BANYUWANGI, BD – Plt, Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi , dr  Widji Lestariono minggu lalu lepas peserta  program Internsip Indonesia angkatan VI tahun 2013. Ke 13 dokter program dokter Internsip yang dilepas tugas sudah melaksanakan kewajibannya untuk bertugas di Banyuwangi selama setahun. "Sudah selama setahun bertugas secara kelompok dan bergantian di RSUD Genteng dan Puskesmas Sempu," ujar drg Titin Sumarlik M.Kes Perwakilan dari Dinas Kesehatan Pemprop Jatim saat ditemui wartawan di aula Dinas kesehatan banyuwangi.

Di kesempatan yang sama pula, Dinas Kesehatan Banyuwangi juga menerima 14 peserta program Internsif Dokter Indonesia angkatan X tahun 2013. RSUD Genteng dan Puskesmas Sempu kembali menjadi tempat pengabdian bagi 14 dokter  peserta program Internsip Indonesia. Kedua tempat itu  dipilih sebagai tempat pengabdian karena tingkat pelayanan pasien tinggi. Maka besar harapan kedua wahana belajar tersebut  bisa menjadi pematangan bagi profesi.
"Untuk kemahiran dan menggali potensi dengan pengalaman nyata yang akan dikerjakan selama satu tahun baik di puskesmas dan RS. Mereka bertugas mulai 2 September 2013 hingga 1 September 2014," tambahnya.
Sementara itu, ditemui dilokasi yang sama, dr. Widji Lestariono, atau sapaan akrabnya dr. Rio itu menambahkan, program ini merupakan program wajib dari pendidikan dokter Indonesia. Untuk itu diharapkan bisa memberikan manfaat untuk 4 aspek penting.
"Bermanfaat baik untuk diri sendiri, Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Rumah Sakit, dan tentu bagi masyarakat Banyuwangi".
Tidak hanya itu, pria yang akrap disapa dr Rio ini berharap, kedatangan 14 dokter muda ini bisa merubah performance kinerja di masing-masing lembaga atau instansi terkait. guna pencapaian target-target kinerja MDG-s  dan aspek pelayanan publik.
Rio juga  menegaskan, para peserta program dokter internsip harus mengikuti pelayanan Standart Pelayanan Publik (SPP). "Harus ikuti SPP, jika tidak , akan dikenakan sanksi. dan peserta  bisa belajar berkomunikasi sosial dengan lingkungan," urainya kembali.

Yang menariknya lagi, dari penerimaan program internsip ini, Dinas Kesehatan  memberikan tugas tambahan yang kelak dijadikan sebagai tugas akhir bagi peserta. Tugas itu bukanlah tugas untuk study kasus, melainkan tugas untuk mengunjungi tempat wisata yaitu ijen dan pulau merah. hal itu dilakukan semata-mata untuk memajukan dan mempromosikan wisata Banyuwangi. Karena percepatan pembangunan Banyuwangi harus dipromosikan dalam banyak hal, salah satunya dalam kesempatan seperti ini.[ ded ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar