LEPAS 13 DOKTER TERIMA 14 DOKTER PESERTA INTERNSIP INDONESIA BELAJAR DI
BANYUWANGI
BANYUWANGI, BD – Plt, Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi , dr Widji Lestariono minggu lalu lepas peserta
program Internsip Indonesia angkatan VI tahun 2013. Ke 13 dokter program
dokter Internsip yang dilepas tugas sudah melaksanakan kewajibannya untuk
bertugas di Banyuwangi selama setahun. "Sudah selama setahun bertugas
secara kelompok dan bergantian di RSUD Genteng dan Puskesmas Sempu," ujar
drg Titin Sumarlik M.Kes Perwakilan dari Dinas Kesehatan Pemprop Jatim saat
ditemui wartawan di aula Dinas kesehatan banyuwangi.
Di kesempatan yang sama pula, Dinas
Kesehatan Banyuwangi juga menerima 14 peserta program Internsif Dokter
Indonesia angkatan X tahun 2013. RSUD Genteng dan Puskesmas Sempu kembali
menjadi tempat pengabdian bagi 14 dokter peserta program Internsip
Indonesia. Kedua tempat itu dipilih sebagai tempat pengabdian karena
tingkat pelayanan pasien tinggi. Maka besar harapan kedua wahana belajar
tersebut bisa menjadi pematangan bagi profesi.
"Untuk kemahiran dan menggali potensi dengan pengalaman nyata yang akan dikerjakan selama satu tahun baik di puskesmas dan RS. Mereka bertugas mulai 2 September 2013 hingga 1 September 2014," tambahnya.
"Untuk kemahiran dan menggali potensi dengan pengalaman nyata yang akan dikerjakan selama satu tahun baik di puskesmas dan RS. Mereka bertugas mulai 2 September 2013 hingga 1 September 2014," tambahnya.
Sementara itu, ditemui dilokasi yang
sama, dr. Widji Lestariono, atau sapaan akrabnya dr. Rio itu menambahkan,
program ini merupakan program wajib dari pendidikan dokter Indonesia. Untuk itu
diharapkan bisa memberikan manfaat untuk 4 aspek penting.
"Bermanfaat baik untuk diri sendiri, Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Rumah Sakit, dan tentu bagi masyarakat Banyuwangi".
"Bermanfaat baik untuk diri sendiri, Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Rumah Sakit, dan tentu bagi masyarakat Banyuwangi".
Tidak hanya itu, pria yang akrap
disapa dr Rio ini berharap, kedatangan 14 dokter muda ini bisa merubah
performance kinerja di masing-masing lembaga atau instansi terkait. guna
pencapaian target-target kinerja MDG-s dan aspek pelayanan publik.
Rio juga menegaskan, para peserta program dokter internsip harus mengikuti pelayanan Standart Pelayanan Publik (SPP). "Harus ikuti SPP, jika tidak , akan dikenakan sanksi. dan peserta bisa belajar berkomunikasi sosial dengan lingkungan," urainya kembali.
Rio juga menegaskan, para peserta program dokter internsip harus mengikuti pelayanan Standart Pelayanan Publik (SPP). "Harus ikuti SPP, jika tidak , akan dikenakan sanksi. dan peserta bisa belajar berkomunikasi sosial dengan lingkungan," urainya kembali.
Yang menariknya lagi, dari penerimaan program internsip ini, Dinas Kesehatan memberikan tugas tambahan yang kelak dijadikan sebagai tugas akhir bagi peserta. Tugas itu bukanlah tugas untuk study kasus, melainkan tugas untuk mengunjungi tempat wisata yaitu ijen dan pulau merah. hal itu dilakukan semata-mata untuk memajukan dan mempromosikan wisata Banyuwangi. Karena percepatan pembangunan Banyuwangi harus dipromosikan dalam banyak hal, salah satunya dalam kesempatan seperti ini.[ ded ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar